Sudah sekian puluh tahun kita merokok. Kita merokok begitu
saja tanpa pernah bertanya mengapa kita merokok. Yang kita tahu ngrokok itu
enak, dah gitu aja. Banyak dari kita ini bener2 kagak ngeh, kagak ngerti apa
sih sebenarnya rokok, bagaimana sejarahnya, dsb. Nah, berikut ini sekelumit
kisah tentangnya.
TEMBAKAU…, RIWAYATMU DULU.
Indian seperti dalam cerita Winnetou, terkenal suka bermain
asap. Asap itu tidak hanya dimainkan, dibentuk bundar, ataupun dibentuk beraneka
model sebagai bahasa isyarat, tapi juga
ada asap yang disedot dan dihisap. Itulah asap daun tembakau.
Diduga daun tembakau pertama kali digunakan oleh orang
Indian dan dipakai dalam acara ramah tamah, dengan cara disulut dan dirokok
bergantian menggunakan pipa panjang. Asap dari daun tembakau yang terbakar itu
disedot dan dihembus-hembuskan hingga memenuhi ruangan tenda non AC mereka. Dan
lihatlah, mereka nampak senang dan saling unjuk gigi alias saling tertawa hepi.
Aktivitas para Indian yang sedang hepi itu dilihat serta
diamati oleh Christopher Columbus ketika mendarat dan mampir ke perkampungan
mereka di Pulau Watling, Amerika Tengah pada 12 Oktober 1492 silam. Sepulang
dari sana Columbus membawa serta biji tanaman tembakau itu ke negaranya
Spanyol. Biji tembakau itu dibagikan kepada teman-temannya, sebagai oleh-oleh,
untuk ditanam menghias taman.
Tanaman tembakau (Nicotiana tabacum) berupa herba semusim
yang berdiri tegak dan bisa setinggi 2,5 meteran kalau dia dibiarkan tumbuh
liar di tanah yang subur. Daunnya nan hijau dan besar-besar berbentuk bulat
telur itulah yang mengandung nicotin dan tar.
Selain sebagai tanaman hias, kala itu, tembakau juga
memiliki reputasi sebagai tanaman obat. Dan kisah tembakau yang dimanfaatkan
oleh orang Indian sebagai obat telah menarik minat beberapa ahli untuk
menelitinya lebih jauh. Diantaranya Jean Nicot de Villemain, duta besar
Perancis di Portugal yang tertarik dan kemudian memperkenalkan khasiat daun
tembakau itu ke kalangan pejabat Prancis pada tahun 1556.
Daun tembakau dipercaya manjur untuk meredakan sakit kepala
yang nyut-nyut serta sakit gigi yang snut-snut. Tembakau itu ada yang diracik
dijadikan bentuk serbuk dan dihirup lewat hidung, dan ada pula yang sekedar
dikulum alias disusur. Tembakau sebagai obat segera populer di Prancis,
Portugal, Spanyol dan Inggris. Di Virginia tanaman tembakau mulai dibudidayakan
tahun 1612 oleh John Rolfe.
Sementara itu yang namanya rokok sigaret sudah dikenal tapi
belum ngetop, hingga awal tahun 1800. Julukan sigaret itu sendiri berasal dari
kata “si’kar” dalam bahasa Indian suku Maya, yang artinya…, merokok. Rokok
sigaret baru populer setelah James Buchanan menemukan alat pelinting rokok semi
otomatis pada akhir tahun 1880. Sejak penemuan alat linting itu, soal
linting-melinting rokok, soal membuat rokok, menjadi urusan gampang, mudah dan
cepat. Maka pabrik2 rokokpun bermunculan, orang2 pun menjadi gemar merokok.
Seiring dengan maraknya kebiasaan merokok pada awal abad ke
20 di Amerika dan Eropa, artikel-artikel yang menyangkut bahaya rokok, banyak
berterbitan. Masyarakat perokok sedikit terpengaruh dan mulai mengerem konsumsi
rokok, hingga kemudian muncul produk yang dipromosikan sebagai rokok aman yaitu
rokok berfilter sekitar tahun 1954. Publik merespon munculnya rokok filter itu
secara positif, artinya merekapun merokok lagi, lagi dan lagi. Khan aman, udah
pakai filter…
Memasuki tahun millennium, konsumsi rokok tingkat dunia
mencapai jumlah trilyunan batang. Rekor dipegang oleh China yang mengkonsumsi
sekitar 1.6 trilyun batang rokok. Kemudian Amerika mencapai 415 milyar batang
rokok. Jepang 327 milyar. Russia 257 milyar. German 140 milyar. India 100
milyar. Brazil 97 milyar batang per tahun. Indonesia..., coba tebak berapa
batang?
0 komentar:
Posting Komentar